Jumat, 02 Maret 2012

PRESENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TUGAS
STRATEGI PEMBELAJARAN



Disusun Oleh :

1.      Hesti Wahyu A                                  ( 292010062 )
2.      Iin Ariani                                           ( 292010063 )
3.      Hilda Mauilia R                                 ( 292010066 )
4.      Hardina Susilo Rini                           ( 292010079 )
5.      Anggi Tiarani                                    ( 292010080 )
6.      Fransiska Indah C                            ( 292010088 )


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran               :    Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas  Semester             :    III / I
Alokasi Waktu               :    2 jam pelajaran @ 35 menit
                                           Pertemuan Minggu ke- 1 ( 1 minggu )
_________________________________________________________________________

1.         Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat perubahan sifat benda dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
2.         Kompetensi Dasar
1.1         Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas.
1.2         Mendiskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
3.         Indikator
·           Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas) melalui percobaan.
·           Siswa mampu menjelaskan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
4.         Tujuan Pembelajaran
·           Setelah melakukan percobaan tentang benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda dengan benar
·           Setelah melakukan pengamatan tentang percobaan benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menjelaskan perubahan sifat benda dengan benar
5.         Materi Ajar
·           Benda dan sifatnya
A. SIFAT-SIFAT BENDA
  Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda dengan benda yang lainnya. Misalnya, sifat meja berbeda dengan sifat cermin, sifat kain berbeda dengan sifat plastik, dan sebagainya. Coba raba dan pegang contoh-contoh benda tersebut! Dapatkah kamu merasakan perbedaannya? Dengan melihat, meraba, atau memegang suatu benda, kita akan dapat mengetahui sifat-sifat suatu benda. Sifat-sifat suatu benda, antara lain, ada yang halus, kasar, lunak, basah, bahkan ada benda yang bercahaya. Contoh benda yang kasar, antara lain, batu, pasir, dan kulit pohon. Contoh benda yang lunak, antara lain, pisang, lilin, dan roti. Contoh benda yang basah, antara lain, air, es batu, dan semangka yang telah dikupas. Contoh benda yang bercahaya, antara lain, api, matahari, dan lampu listrik yang sedang menyala. Contoh benda yang memiliki permukaan halus, antara lain, kapas, bulu, kain, dan kaca. Tentunya masih banyak sifat-sifat lain dari benda-benda di sekitar kita. Coba kamu sebutkan sifat-sifat lain tersebut beserta contohnya masing-masing! Seperti telah dikemukakan sebelumnya, benda terdiri dari tiga wujud, yaitu benda padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud benda memiliki sifat-sifat tertentu.Meja dan batu pada gambar di atas termasuk benda padat. Air yang terdapat di dalam gelas termasuk benda cair, sedangkan udara di dalam balon karet termasuk benda gas.
1.         Sifat-Sifat Benda Padat
     Meja dan batu termasuk benda padat. Mengapa demikian? Coba cocokkan sifat meja dan batu dengan sifat benda padat berikut ini!
a.      Bentuk benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, bentuknya tidak akan berubah.
b.      Besar benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, besarnya selalu tetap.
    Selain meja dan batu, penggaris juga termasukbenda padat. Mungkin kamu dapat mencari contoh benda padat lainnya.
2. Sifat-Sifat Benda Cair
  Air termasuk benda cair. Bagaimanakah bentuk air yang terdapat di dalam botol? Bagaimanakah bentuk air yang terdapat di dalam gelas? Bentuk air tersebut berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Benda cair memiliki sifat-sifat, sebagai berikut.
a.         Bentuknya selalu berubah menyesuaikan bentuk wadahnya. Artinya, jika air dimasukkan ke dalam botol, maka bentuknya akan seperti botol. Jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan seperti gelas. Demikian seterusnya.
b.         Volumenya selalu tetap. Misalnya, air di dalam gelas yang memiliki volume 50 ml dimasukkan ke dalam botol, maka volume air di dalam botol masih tetap 50 ml.
3. Sifat-Sifat Benda Gas
     Udara termasuk benda gas. Di dalam paru-paru kita terdapat udara. Bila kita hembuskan udara ke dalam sebuah balon karet, maka balon akan menggelembung besar. Mengapa balon dapat menggelembung setelah kita tiup? Karena udara dari paru-paru tersebut mengisi seluruh ruangan balon. Udara di dalam pompa, bentuknya seperti pompa dan volumenya sebesar volume pompa. Bila udara di dalam pompa kita pompakan ke dalam ban sepeda, maka udara tersebut akan berubah bentuk seperti ban sepeda. Udara di dalam botol, bentuknya seperti botol dan volumenya sebesar volume botol. Bila air kita masukkan ke dalam botol, maka udara yang berada di dalamnya akan terdesak keluar dan bergabung dengan udara sekitar. Berbentuk seperti apakah udara di dalam kamar tidur kita, di dalam bola sepak, di dalam perahu karet, atau di dalam benda-benda yang lain? Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa udara atau benda gas mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut.
1)        Bentuk benda gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka bentuk udara tersebut akan seperti botol.
2)         Volume benda gas selalu berubah dan memenuhi ruangan yang ditempatinya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka volume udara tersebut akan sama dengan volume botol. Beberapa hal yang berhubungan dengan benda gas mungkin dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut:
1.         Jika kakakmu memakai minyak wangi, maka harum minyak wangi tersebut akan tercium di seluruh ruangan kamar, bahkan bisa sampai ke ruangan lain.
2.       Sewaktu Ibu menggoreng ikan asin di dapur, kamu yang kebetulan berdiri di luar dapur dapat mencium aroma sedap ikan asin tersebut.
3.         Jika tabung gas dari kompor mengalami kebocoran, maka kamu akan mencium bau seperti bau durian, terutama di sekitar lokasi tabung.
B. PERUBAHAN SIFAT BENDA
A. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Benda
    Bentuk benda dapat berubah jika suhunya berubah. Benda padat dapat berubah menjadi benda cair jika dipanaskan.  Benda cair dapat berubah menjadi gas jika dipanaskan. Sebagai contoh, bongkahan es akan berubah menjadi air jika dipanaskan, dan air tersebut akan berubah menjadi uap jika terus dipanaskan. Sebaliknya, gas dapat berubah menjadi benda cair jika suhunya diturunkan atau didinginkan. Benda cair dapat berubah menjadi benda padat jika didinginkan. Sebagai contoh, uap air akan menjadi air jika suhunya turun. Air akan berubah menjadi es jika didinginkan (misalnya, dimasukkan ke dalam lemari es). Perubahan seperti di atas disebut perubahan fisika. Perubahan fisika adalah perubahan sementara. Benda yang mengalami perubahan fisika akan berubah kembali ke bentuk semula jika suhunya dikembalikan ke suhu semula. Perubahan yang terjadi pada suatu benda, menunjukkan ada sesuatu yang mengenai atau terjadi pada benda tersebut. Sesuatu yang mengenai atau terjadi merupakan suatu proses atau kejadian dengan hasil tertentu. Proses perubahan pada suatu benda dapat terjadi secara cepat ataupun perlahan-lahan. Kertas mengalami perubahan karena dibakar (terkena api). Nasi menjadi kering karena terkena udara kering. Es menjadi air (mencair) karena terkena udara luar dan panas matahari. Proses perubahan pada kertas yang dibakar terjadi secara cepat, sedangkan proses perubahan pada nasi yang mengering dan es yang mencair terjadi secara perlahan-lahan.
B. Perubahan yang Terjadi Akibat Pemasakan
      Bahan makanan yang dimasak pasti mengalami perubahan. Perhatikan bahan makanan yang sedang dimasak ibu, kakak, atau ayahmu. Bandingkan keadaannya sebelum dan sesudah bahan makanan tersebut dimasak! Berbeda atau tidak? Tentu saja berbeda. Mengapa? Karena proses pemasakan menyebabkan bahan makanan mengalami perubahan. Perubahan itu meliputi mentah menjadi matang, keras menjadi lunak, ukurannya berubah, serta warna dan rasa berubah. Proses pemasakan bahan makanan ada beberapa macam, antara lain, menggoreng, merebus, membakar, dan mengukus. Proses inilah yang dapat mengubah sifat-sifat suatu benda. Perubahan di atas disebut perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan kekal. Benda yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan berubah kembali ke bentuk semula.
      1. Telur
      Wujud telur sebelum dimasak adalah berupa cairan kental yang tersimpan di dalam cangkang berbentuk lonjong. Telur terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bening dan bagian yang berwarna kuning cerah. Setelah dimasak, misalnya, direbus atau digoreng, telur menjadi padat, dan bagian yang bening menjadi putih.
       2. Daging Sapi
      Sebelum dimasak, daging sapi berwarna merah segar, liat, kenyal, dan terasa licin. Setelah dimasak, daging sapi akan berwarna cokelat, lebih kaku tetapi lunak.
       3. Sayuran
    Sayuran sebelum dimasak tampak segar, kaku, dan warnanya terang. Setelah dimasak, sayuran menjadi lemas, lunak, dan warnanya menjadi kurang cerah. Coba kamu bandingkan contoh-contoh bahan makanan lain sebelum dan sesudah dimasak! Proses pemasakan bertujuan memperlezat citarasa dan mematikan kuman-kuman penyakit yang ada di dalam bahan makanan tersebut. Buah-buahan dan sayuran yang digunakan sebagai lalapan boleh
      dimakan mentah asal dicuci terlebih dahulu.
6.         Model Pembelajaran
·            Kontekstual
Siswa dapat mendapat pengalaman langsung dengan melakukan percobaan.
7.         Pendekatan Pembelajaran
·           Inkuari ( mencari tahu ) melalui penemuan terbimbing.
8.         Strategi Pembelajaran
·           Induktif
Melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum.
9.         Metode Pembelajaran
·           Laboratorium
·           Diskusi
10.     Teknik Pembelajaran
·           Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
·           Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
·           Melakukan percobaan dan pengamatan
·           Menulis laporan hasil percobaan
·           Mempresentasikan hasil percobaan
11.     Taktik Pembelajaran
·           Guru membimbing, mengawasi setiap kelompok
·           Guru mengkondisikan suasana yang menyenangkan
12.     Langkah-langkah pembelajaran :
Kegiatan awal
-            Memberikan motivasi
-            Apersepsi
Kegiatan inti
·           Eksplorasi
Dalam kegiatan ini guru :
Melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang macam-macam benda
·           Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
-       Guru Membimbing siswa melakukan percobaab untuk menganalisis sifat dan perubahan benda
-            Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapinya.
·           Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
-            Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi sifat dan perubahan benda.
-            Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberikan umpan balik terhadap siswa.
Kegiatan penutup
·           Guru melakukan penilaian
·           Guru membimbing siswa memajang hasil percobaan kelompok didinding pajangan.
·           Guru menginformasikan materi yang akan dibahas dipertemuan selanjutnya.
13.     Alat
·           Sendok
·           Korek
·           Gelas
·           Alat tulis
14.     Bahan
·           Lilin
·           Mentega
·           Kapur Barus
·           Kecap
·           Kertas
·           Minyak goreng
·           Sirup
·           Air

REFLEKSI
Sebagai seorang guru memilih dan menetapkan metode, pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran merupakan hal yang bukan sangat mudah. Perlu pertimbangan khusus dalam menetapkan semuanya itu. Dalam setiap mata pelajaran akan menggunakan metode, model,pendekatan, strategi, teknik dan taktik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semuanya menyesuaikan dengan materi ajar, kondisi siswa dan tak kalah penting lagi alat dan bahan. RPP diatas merupakan contoh RPP yang menurut saya cocok digunakan dalam pembelajaran di SD. Mereka anak-anak SD suka untuk bereksperimen dan suka pelajaran dengan santai namun tetap dalam pengawasan. Anak SD juga sangat senang bekerja dalam kelompok sehingga guru sebelum menetapkan model pembelajaran harus menyesuaikan dan mempertimbangkan dengan karakteristik peserta didik SD.
Dalam RPP tersebut menggunakan model pembelajaran kontekstual sehingga siswa dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru dan sekaligus  siswa dapat merasakan langsung terhadap materi yang dipelajari. Pendekatan pembelajaran yang digunakan pendekatan pembelajaran inkuiri (mencari tahu) melalui penemuan terbimbing, siswa diharapkan mampu mencari sendiri pengetahuannya atau menggali sendiri pengetahuannya dan guru hanya membimbing sehingga sepenuhnya siswa yang harus berperan aktif. Strategi pembelajaran yang digunakan Strategi Pembelajaran Induktif Melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum, setelah melakukan percobaan siswa selanjutnya akan membuat kesimpulan. Metode yang digunakan Metode Pembelajaran Laboratorium dan Diskusi karena pembelajaran ini akan dilakukan dengan kegiatan percobaan maka guru menggunakan metode ini dalam proses pembelajaran. Teknik Pembelajaran yang dilakukan Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa, Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan, Melakukan percobaan dan pengamatan, Menulis laporan hasil percobaan. Mempresentasikan hasil percobaan. Dan Taktik Pembelajaran yang guru gunakan Guru membimbing, mengawasi setiap kelompok dan mengkondisikan suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan santai dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar